II. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 hasil
4.1.1. Molusca
a.
Gastropoda
1.
Cypraea annalus
Kingdom : Animalia
Phylum :
Mollusca
Kelas :
Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Famili : Cypraeidae
Genus : Cypraea
Spesies : Cypraea
annalus
2. Epitonum sp.
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Archaegastropoda
Famili : Epitoniidae
Genus : Epitonum
Spesies : Epitonum
sp.
3. Rhinoclavis sp
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo :
Megastropoda
Famili : ceithidae
Genus : Rhinoclavis
Spesies : Rhinoclavis
sp
4.
Terabra sp
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : terebrida
Famili : terebridae
Genus : terebra
Spesies : Terebra
sp
5. Conus saturanus
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Famili : Conidae
Genus : Conus
Spesies : Conus saturanus
b. Bivalve
1. Gafranium tumidun
Kingdom :
Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas :
Bivalvia
Ordo : Veneriidea
Famili : Veneriidae
Genus : Gafranium
Spesies : Gafranium tumidun
2.
Chlamys sp.
Kingdom
: Animalia
Phylum :
Mollusca
Kelas : Bivalvia
Ordo : Arcoida
Family : Pectinidae
Genus : Chlamys
Spesies :
Chlamys sp.
3.
Anadara sp.
Kingdom : Animalia
Phylum
: Mollusca
Kelas :
Bivalvia
Ordo :
Arcoida
Family :
Arcidae
Genus :
Anadara
Spesies : Anadara sp.
4.
trachy cardium
Kingdom : Animalia
Phylum
: Mollusca
Kelas :
Bivalvia
Ordo :
Arcoida
Family :
Arcidae
Genus :
Anadara
Spesies : Anadara sp.
5.
Modiolus albicotus
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Mollusca
Kelas
: Bivalvia
Ordo
: Pteriomorpha
Famili
: Mytilidae
Genus
: Modiolus
Spesies
: Modiolus albicotus
c. chepalopoda
1.
Cumi – cumi (Loligo sp)
Kingdom :
Animalia
Phylum : Molusca
Class : Chepalopoda
Ordo : Teuthoidea
Family : Loliginidae
Genus : Loligo
Species : Loligo
sp
2.
Sotong (Sepia sp)
Kingdom :
Animalia
Phylum : Molusca
Class : Chepalopoda
Ordo : Sepioidea
Family :
Loliginidae
Genus : Sepia
Species : Sepia sp
3.
Gurita (Octopus sp)
Kingdom :
Animalia
Phylum : Molusca
Class : Chepalopoda
Ordo :
Octopoda
Family :
Octopusidae
Genus : Octopus
Species :
Octopus sp
4.1.2. Polychaeta
a.
Errantia
1. Nereis didae
Kingdom : Animalia
Phyllum : Annelida
Kelas : Polychaeta
Ordo : Errantia
Famili : Nereidae
Genus : Nereis
Spesies : Nereis didae
2.
Dovilleidae
sp
Kingdom : Animalia
Phyllum : Annelida
Kelas : Polychaeta
Ordo : Aciculata
Famili : Dovilleidae
Genus : Dorvillae
Spesies : Dovilleidae sp
3. Phyllodocidis
sp
Kingdom : Animalia
Phyllum : Annelida
Kelas : Polychaeta
Ordo : Aqiqudata
Famili : Phyllodocidae
Genus : Phyllodocidis
Spesies : phyllodocidis sp
4. lacydoniis sp
Kingdom : Animalia
Phyllum : Annelida
Kelas : Polychaeta
Ordo : aqiqudata
Famili : lacydoniae
Genus : lacydoniis
Spesies : lacydoniis sp
b.
Sedentaria
1. Arabellis
sp
Kingdom : Animalia
Phyllum : Annelida
Kelas : Polychaeta
Ordo : Sedentaria
Famili : Arabellidae
Genus : Arabellis
Spesies : Arabellis sp
2. Arenicolidae sp
Kingdom : Animalia
Phyllum : Annelida
Kelas : Polychaeta
Ordo : Sedentaria
Famili : Arenicolidae
Genus : Arenicolides
Spesies : Arenicolidae sp
3. Poecilochaetis
sp
Kingdom : Animalia
Phyllum : Annelida
Kelas : Polychaeta
Ordo : Sedentaria
Family : poecilochaetisdae
Genus : poecilochaetis
Spesies : poecilochaetis sp
4.1.3. Crustacea
1. udang windu (Penaeus monodon)
Kingdom :
Animalia
Phyllum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Penaeidae
Genus : Penaeus
Spesies : P.
Monodon
2.
udang putih (Penaeus merguiensis)
Kingdom :
Animalia
Phyllum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Penaeidae
Genus : Penaeus
Spesies : P.
Merguiensis
4.
udang galah (M. rosenbergii)
Kingdom :
Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Crustacea
Ordo : Decapoda
Family : Palamonidae
Genus : Macrobrachium
Spesies : M. Rosenbergii
5.
udang barong (P. versicolor)
Kingdom :
Animalia
Phyllum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Penaeidae
Genus : Panulirus
Spesies : P.
Versicolor
6. Udang pasir (Scylarus sp)
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Class : Crustacea
Ordo : Decapoda
Family : Scylaridae
Genus : Scylarus
Species : Scylarus
sp
7. Kepiting (Scylla serrata)
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Class : Crustacea
Ordo : Decapoda
Family : Scyilidae
Genus : Scylla
Species : Scylla
serrata
8.
Rajungan (Portunus pelagicus)
Kingdom
: Animalia
Phyllum
: Arthropoda
Class : Crustacea
Ordo : Decapoda
Family : Portunidae
Genus :
Portunus
Species : Portunus pelagicus
9. Mimi (limulus sp)
Kingdom
: Animalia
Phyllum
: Arthropoda
Class : Crustacea
Ordo : merostomata
Family : xiphosurida
Genus : limulus
Species : limulus
sp
4.1.4 Klasifikasi
Karang
a. karang Branching
1. Acropora secale
Kingdom :
Animalia
Phyllum
: Metazoa
Class : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Family : Acroporide
Genus : Acropora
Species : Acropora
secale
2. Hydnophora sp
Kingdom :
Animalia
Phyllum
: Metazoa
Class : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Family : Merunidae
Genus : Hydnophora
Species : hydnophora
sp
3. Pocilopora damicornis
Kingdom :
Animalia
Phyllum
: Metazoa
Class : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Family : Pocilloporidae
Genus : pocillopora
Species : pocillopora damicornis
4. Trachyphyllia sp
Kingdom :
Animalia
Phyllum
: Coelenterata
Class : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Family : Trachyphyllidae
Genus : Trachyphyllia
Species : Trachyphyllia
sp
b. Karang Massive
1.
Echinnophylla sp
Kingdom :
Animalia
Phyllum
: Metazoa
Class : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Family : Pectiniidae
Genus : Echinophyllia
Species : Echinophyllia
sp
2.
Platygyra sp
Kingdom :
Animalia
Phyllum
: Metazoa
Class : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Family :
faviidae
Genus : Platygyra
Species : Platygyra
sp
3.
Galaxea sp
Kingdom :
Animalia
Phyllum
: Metazoa
Class : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Family :
Oculinidae
Genus : Galaxea
Species : Galaxea
sp
4.
Merulina ampliara
Kingdom :
Animalia
Phyllum
: Metazoa
Class : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Family :
Merulinidae
Genus : Merulina
Species : Merulina
ampliara
5.
Trechyphyllia sp
Kingdom :
Animalia
Phyllum
: Metazoa
Class : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Family :
Trechyphyllidae
Genus : Trechyphyllia
Species : Trechyphyllia
sp
4.1.5 klasifikasi echinodermata
a. Asteroidea
1. Protoreaster nodosus
Kingdom : Animalia
Filum :
Echinodermata
Kelas
: Asteriodea
Ordo
: Paxillosida
Famili : Ophidiasteridae
Genus : Protoreaster
Spesies : Protoreaster nodosus
2. Linckia leavigata
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas
: Asteriodea
Ordo
: Paxillosida
Famili :
Ophidiasteridae
Genus : Linckia
Spesies : Linckia leavigata
3. Pentanogaster sp.
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Asteroidea
Ordo : Valvatida
Famili : Dresteridae
Genus : Pentagonaster
Spesies : Pentagonaster
sp
b. Echinoidea
1. Diadema setosum
Kingdom : Animalia
Filum :
Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Ordo
: Cidaroidea
Famili :
Diadematidae
Genus : Diadema
Spesies : Diadema setosum
2. Abracia punculata
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas
: Echinoidea
Ordo
: Echinoida
Famili :
Abraciatidae
Genus : Abracia
Spesies : Abracia punculata
3. Echinometra
mathaei
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Ordo : Echinoida
Famili : Echinometraidae
Genus : Echinometra
Spesies : Echinometra
mathaei
4. Achantaster Planci
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Ordo : Echinoidea
Famili : Echinochandae
Genus : Echinochantaster
Spesies : Achantaster
plancii
c. Sand dollar
1. Laganum sp
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesies : Laganum
sp
4.2
pembahasan
4.2.1. Mollusca
a. gastropoda
Gastropoda memiliki anatomi tubuh antara lain : apex, cangkang, siphon,
kepala, mata, mulut, kaki, dan operculum.
Gastropoda hidup merayap melewati bebatuan atau daerah pasir dan lumpur dengan
kaki berbentuk flat yang berisi
jaringan otot. Gastropoda yang kami amati meliputi : Nerigata plicata, Cypraea comptonii., Cypraea sp., Epitonum sp., Bezoardicella sp, Polinices haticus Natica tigrima, Cerithium carbonarium Conus sp.
dan Chiroreus romasus
Sedangkan bagian
utamanya adalah kepala, kaki, isi perut, dan mantel. Pada kepala terdapat dua
mata, sebuah mulut, dan sebuah sifon. Sifon berfungsi untuk menyaring atau menyeleksi
bahan makanan dari perairan yang masuk ke dalam perut yang dibantu oleh
tentakel.
Mantel berfungsi sebagai pembentuk struktur serta corak
warna dari cangkang. Selain itu mantel akan mengeluarkan sel tertentu untuk
kerusakan yang timbul pada cangkang. Bentuk cangkang gastropoda pada
pertumbuhannya memperlihatkan perputaran spiral dengan sudut 180oC.
Ketika cangkang berputar ke kanan atau searah jarum jam, maka cangkang akan
berlekuk ke kanan (dextral).
Sebaliknya jika arah perputaran ke kiri atau berlawanan arah jarum jam, maka
lekuk cangkang akan ke kiri (sinistral).
Sebagian besar spesies gastropoda bercangkang dextral dan hanya sebagian kecil
saja yang mempunyai lekuk cangkang keduanya (sinistral dan dextral),
dimana perputaran cangkang ini dimulai sejak perekembangan larva gastropoda.
Bagian kepala mempunyai dua tentakel yang mempunyai jarak
pendek antara keduanya, bentuk kepala tumpul atau memanjang, mata tepat atau
dekat dengan dasar permukaan tentakel. Bagian mulut terletak pada permukaan
ventral kepala bagian akhir arterior dan digunakan oleh beberapa spesies untuk
beradaptasi dengan subtratnya.
Dalam praktikum ini yang diamati adalah Epitonium sp, Rhinoclavis sp, Cypraea
annulus, Terebra sp, conus saturanus.
Cypraea sp.
Bentuknya cangkangnya mirip Cypraea
comptonii hanya yang membedakannya pada garis-garis di bagian cangkang
dorsal tidak terdapat bercak-bercaknya, Cuma garis-garis berjajar rapi yang
dikelilingi bulatan. Dan giginya lebih sedikit dari pada Cypraea comptonii. Warna umumnya coklat. Epitonum sp., pada umumnya
cangkangnya berbentuk seperti kerucut, dorsal dan ventral, cangkang terdapat
garis lingkaran bergelombang teratur kearah ujung kerucut dari besar menjadi
semakin kecil, sehungga terdapat pula body
whorl, ulir (gelung kecil) juga bagian paling tua (apex). Celah bibir (aperture)
adalah jalan keluar masuknya tubuh keong saat bergerak atau saat menghindari
bahaya. Warna pada umumnya kuning dan coklat. Conus sp., adalah salah satu jenis gastropoda
yang yang mempunyai ciri-ciri bentuk luar (morfologi) dari keong suku Conidae dapat dikenal dari bentuk
cangkangnya. Dalam keadaan hidup cangkang keong ini ditutupi oleh semacam
lapisan tipis seperti membran dan disebut mantel (periostracum). Mantel tersebut pada umumnya berwarna kuning, tipis
dan tembus pandang (transparan) dan ada juga yang berwarna agak kemerahan.
Dalam keadaan terbalut oleh mantel pola
warna cangkang masih terlihat dengan jelas. Ada bercak-bercak mirip tutul-tutul
teratur nan indah pada cangkang. Bentuk umumnya menyerupai kerucut. Bagian yang
menyempit adalah bagian depan (anterior),
sedangkan bagian yang melebar merupakan pangkal cangkang yang merupakan bagian
belakang (posterior). Celah bibir (aperture) adalah jalan keluar masuknya
tubuh keong saat bergerak atau saat menghindari bahaya. Keong jenis conidae
telah banyak digunakan dan juga dalam penelitian dalam bidang ilmu farmasi,
namun keong jenis conidae juga ada yang beracun. Contoh: Conus geograpu (Hutomo, 1989).
b. bivalvea
Pada
praktikum avertebrata air, kita dapat mengenal beberapa jenis bivalve yang berbentuk bundar, pipih,
dan tipis dengan lebar hingga mencapai 6 cm. Pada bagian luar terdapat
garis-garis radial yang halus dan
memusat ke arah kerucut, serta garis-garis dengan konsentrasi yang jelas.
Bagian-bagian tubuh bivalve yang
ditemukan adalah umbo (pusat
pertumbuhan bivalve), mantel yaitu
lapisan pada bagian sisi dalam dari shell
/ cangkang yang berkilauan dan disebut juga sebagai lapisan mutiara. Dalam
praktikum ini kelas Bivalvea yang diamati adalah Gafrarium tumidum, Clamys sp, Anadara sp, Trachyardium sp, Modiolus
albicostus.
Gafranium
tumidun, kedua belahan
cangkangnya selalu berukuran sama. Cangkangnya tebal dan keras, berbentuk
bulat, dan berwarna putih keruh.
Hidup dengan cara membenamkan diri di pasir pantai.
Clamys sp,
bentuk badannya simetris bilateral, tersusun dari dua value
(katub).
Tekstur luarnya halus, agak tipis, berwarna putih agak kecoklatan. Clamys sp termasuk dalam ordo Arcoida,family Pectinidae dan genus Chlamys.
Anadara
sp,
bentuk dan panjang cangkang sangat beragam, tergantung
jenisnya. Lapisan luar cangkang umumnya berwarna putih, berselaputkan suatu
lapisan berwarna kecoklatan. Jalur-jalur radial
yang terpusat ke arah umbo
terlihat jelas. Hidup dengan membenamkan diri di pantai-pantai yang berpasir. Anadara banyak diperjualbelikan karena
dagingnya enak dimakan.Tersusun dari dua buah valve ( katub ) dengan tubuh bagian dalam lunak serta menempel pada
kedua katup tersebut. Bagian luar berwarna putih agak coklat, sedangkan bagian
dalam berwarna putih. Alurnya Rib, banyak melekat pada benda atau tiram. Radial
dari umbo ke pix Radial.Anadara sp
mempunyai badan yang simetri dengan mantelnya, terletak pada bagian belakang
atau pinggirnya.
c. chepalopoda
Dalam
pratikum kali ini preparat yang digunakan dari kelas Cephalopoda adalah cumi-cumi (Loligo
sp), sotong (Sepia sp), dan
gurita (Octopus sp). Pengamatan yang dilakukan hanyalah sebatas pengamatan
morfologi, tanpa pengamatan anatomi.
Cumi-cumi (Loligo
sp) cangkang terdapat di dalam rongga mantel, yang berwarna putih
transparan. Bentuk cangkangnya cumi-cumi berbentuk seperti pena dan terbuat
dari kitin. Mantel yang menyelubungi tubuhnya bewarna putih dengan
bintik-bintik merah keungu - unguan. Pada mantel terdapat sirip berbentuk segi
tiga. Kepalanya dilengkapi 8 lengan dan 2 tentakel panjang. Dan setiap lengan
terdapat bintil-bintil isap. Pada tentakel panjangnya ujungnya agak melebar
dengan bintil-bintil isap. Pada bagian dorsal terdapat funnel.
Pada sotong (Sepia
sp) cangkangnya terletak di dalam mantel (internal). Cangkangnya berbentuk
oval, bewarna putih, terbuat dari kapur dan sedikit agak keras dari pada
cangkang cumi-cumi. Tubuhnya memendek membulat menyerupai kantung, sekilas
sotong hampir mirip dengan cumi - cumi namun sebenarnya berbeda. Mantel
berwarna merah jambu agak gelap atau kehitaman. Dan terdapat selaput tipis pada
permukaan mantelnya. Terdapat sirip lateral yang memanjang dari ujung dorsal
samapi ventral. Kepala dilengkapi dengan 8 lengan dan 2 tentakel panjang.
Lengan dan tentakel panjangnya sama - sama dilengkapi dengan bintil-bintil
isap.
Selain cumi - cumi dan sotong juga preparat lain yang
digunakan adalah gurita (Octopus sp).
Pada gurita tidak ditemukan cangkang sehingga tubuhnya lembek karena tidak
terdapat penyangga. Mantelnya tidak terdapat sirip. Warna dari mantelnya ialah
merah kecokelatan dan agak kehitaman. Kepala hampir menyatu dengan mantel. Dan
kepala gurita dilengkapi dengan 8 lengan tanpa memiliki tentakel. Pada
setiap tentakel juga dilengkapi dengan bintil-bintil isap.
4.2.2. Polychaeta
Polychaeta bertubuh memanjang dapat lebih dari 30 cm,
silindris (agak pipih dorsoventral) dan bersegmen. Hidup dalam pasir atau
menggali batu-batuan di daerah pasang surut dan aktif di waktu malam.
Polychaeta dibagi menjadi 2 yaitu erantia yang terdiri dari
Nereis sp, hesionella sp, lacydonella sp, dan yang sedentaria : Maldanella sp,
Sabellaria sp, Ophelia sp.
a. Errantia
merupakan jenis polychaeta yang merangkak. Hidupnya
sering berpindah - pindah. Spesies errantia yang diperoleh dari praktikum
avertebrata air adalah Nereis sp, Hesionella Sp, Lacydonella sp.
Nereis sp mempunyai
bentuk yang memanjang, memiliki Palp
dan tentacular cirrus yang nampak
pada kepala. Spesies ini memiliki warna yang cerah yaitu warna merah muda yang
memungkinkan spesies ini memiliki sengatan ataupun bisa. Nereis sp mempunyai ciri khas yaitu pada ujung ekornya terdapat anal cirrus. Cacing ini biasanya
terdapat pada daerah pasang pantai yang berpasir.
b.
Sedentaria
merupakan jenis polychaeta yang menetap. Hal ini berarti
bahwa sedentaria cenderung berada pada tempat tertentu saja. Spesies sedentaria
yang diperoleh dari praktikum avertebrata air adalah Arenicolidae
sp, Arabellis sp, dan poecilochaetis.
Arenicolla sp memiliki
bentuk tubuh yang tidak rapi. Bentuknya panjang seperti kumpulan bulatan yang
acak-acakan dan berbeda ukurannya. Memiliki ekor yang bentuknya semakin
mengecil dari atas ke bawah. Spesies ini biasanya terdapat di lingkungan yang
berpasir terutama di pantai.
Arabellis
sp mempunyai bentuk seperti Nereis sp dari errantia. Kemiripannya
terletak pada bagian - bagian yang ada dari kepala sampai badan. Perbedaannya, Arabella sp tidak memiliki anal cirrus. Spesies ini memiliki bentuk
ekor yang mengecil. Spesies ini tidak jarang ditemukan di liang pada pasir
pantai daerah pasang.
4.2.3. Crustacea
Pada praktikum
avertebrata dari jenis Crustacea yang
diamati adalah jenis udang malacostraca.
Kebanyakan jenis udang besar, antara lain : udang windu (Penaeus monodon), udang putih (Penaeus
marguiensis), udang galah (Macrobrachium
rosenbergii), udang barong (Panulirus
versicolor), Udang windu (P.
monodon), tubuhnya tertutup eksoskelet. Abdomennya tertutup lima buah
pleura yang tersusun tumpang tindih. Lebar karapaks hampir sama dengan lebar
abdomen. Sisi dorsal dan ventral rostum masing-masing dilengkapi dengan tujuh
atau tiga buah duri. Kaki jalan mempunya bentuk dan ukuran yang hampir sama,
kecuali pasang kaki jalan ke-5 tanpa eksopodith. Hewan dewasa berwarna hijau
kecoklatan dan ukurannya dapat mencapai 34 cm. Alat kelamin pada hewan jantan (Petasma) simetris dan terdapat pada
pasangan kaki jalan ke-4 dan ke-5, hewan ini memijah pada malam hari di dasar
laut. Hewan ini umumnya bersifat nokturnal, hidup di dasar laut memakan
moluska, crustace, polychaeta, dan hewan-hewan kecil lainnya. Dalam keadaan
terpaksa udang windu dapat bersifat kanibal. Larva bersifat planktonik hidup di
permukaan laut memakan plankton.
a.
Udang putih (P. merguiensis)
Udang putih (P.
merguiensis) juga termasuk udang penaeid. Pada ruas kepala yang pertama terdapat mata majemuk yang bertangkai.
Antena I atau antennules mempunyai dua buah flagella yang pendek dan berfungsi
sebagai alat peraba dan pencium. Antena II atau antennae mempunyai dua buah
cabang pula yaitu cabang pertama (exopodite)
yang berbentuk pipih dan tidak beruas dinamakan prosartema, sedangkan yang
kedua (endopodhit) berupa cambuk yang
panjang dan berfungsi sebagai alat perasa dan peraba. Kulit udang putih agak
bening (transparan), bagian ujung kaki kipas berwarna kuning hijau. Habitatnya
di dasar perairan lempung liat berpasir.
b.
Udang galah (M.
rosenbergii)
Pada pengamatan udang
galah (M. rosenbergii), dapat dilihat
bahwa tubuh tertutup eksoskelet yang terbuat dari kitin kecuali pada sambungan
antara dua ruas. Ruas kepala dan dada tertutup karapaks sedangkan abdomen
tertutup oleh lima buah pleura. Tebal karapak dari sisi ke sisi relatif lebih
besar daripada abdomen. Hewan jantan berwarna kehijauan dan berukuran lebih
besar sedangkan hewan betina berwarna hijau kecoklatan. Pleura pada ruas
abdomen ke-2 menumpang di atas pleura ke-1 dan ke-3. Capit merupakan modifikasi
dari periopoda ke-2. Terutama yang jantan
berukuran lebih panjang dan lebih besar daripada capit ke-2. Udang
jantan memiliki alat kelamin petasma pada kaki jalan ke-5 sedangkan alat
kelamin betina disebut telicum terdapat pada kaki jalan ke-tiga.
c.
Udang
barong (P. Versicolor)
Udang barong (P. versicolor) memiliki duri-duri yang keras, terutama di bagian atas
kepala dan antena. Badannya besar dilindungi kulit keras yang mengandung zat
kapur. Antena berkembang dengan baik terutama antenna kedua yang panjangnya
melebihi panjang badannya. Pada pasangan kaki jalannya tidak mempunyai capit.
Habitat hidup udang barong adalah di perairan karang, suatu kawasan laut dimana
banyak terdapat karang-karang, terumbu karang, batuan granit atau vulkanis.
Pada siang hari umumnya udang barong bersembunyi pada gua-gua karang.
d.
Kepiting
Struktur dan bentuk tubuh hampir sama dengan rajungan.
Karapaks berwarna hijau kotor berbentuk hampir segi enam dan agak membulat di
sisi anterior. Lebar tubuh kepiting bisa mencapai 25 cm dan berukuran lebih
besar dibanding rajungan. Pada karapaks terdapat 9 buah duri yang sama besar.
Permukaan karapaks agak licin dan agak bergranula. Warna kemerahan hingga
oranye terutama pada sapit dan kakinya. Karena kepiting (Scylla serrata) memiliki tiga kaki pejalan dan satu kaki perenang.
Kaki perenang ini terdapat pada bagian ujung perutnya, dan ujung kaki perenang
dini dilengkapi dengan alat pendayung. Dengan kaki ini kepiting dapat berenang
dengan cepat. Kaki ini juga menunjukan bahwa kepiting adalah penghuni perairan,
bukan penghuni daratan, walaupun untuk beberapa waktu dapat bertahan hidup di
daratan yang berudara lembab.
e.
Rajungan
(Portunus
pelagicus)
Rajungan
(Portunus
pelagicus) cangkangnya lebih menonjol di banding dengan abdomennya.
Lebar tubuhnya mencapai 18 cm. Bila diamati bagian vebtralnya terlihat
abdomennya yang berbentuk segitiga, pada rajungan jantan ujung abdomennya
meruncing. Sedangkan pada
rajungan betina pada ujung abdomennya tidak meruncing, atau melebar. Kaki
bercapitnya lebih panjang dan ramping di banding milik kepiting, sehingga tidak
sekuat capitan kepiting (Scylla serrata).
Rajungan jantan mempunyai ukuran tubuh lebih besar di banding tubuh rajungan
betina. Pada kedua sisi muka terdapat 9 duri. Kaki jalan berjumlah 5 pasang.
Pasangan pertama berubah menjadi cheliped
dan pasang kaki jalan berjumlah ke-5 berfungsi sebagai alat pendayung.Warna
rajungan jantan berwarna kebiru-biruan dengan bercak-bercak putih. Sedangkan
rajungan betina berwarna hijau kusam dengan bercak-bercak putih yang agak
kotor.
f.
Udang
windu(Penaeus monodon)
Menurut
Romimoharto (2001), udang windu (Penaeus
monodon) termasuk ke dalam golongan udang Penaeid. Udang penaeid
mempunyai ciri khas, yaitu kaki jalan pertama, kedua, dan ketiga bercapit serta
kulit chitin (pleura) pada segmen perut yang pertama tidak tertindih oleh kulit
chitin pada segmen berikutnya. Secara anatomis baik cephalothorax maupun
abdomen terdiri dari segmen-segmen atau ruas-ruas. Hanya karena cephalothorax
tertutup oleh carapace maka segmennya tidak terlihat dari luar, berbeda
dengan abdomen yang ruas-ruasnya terlihat jelas.
4.2.4.
Karang
Proses pembentukan terumbu karang dengan aneka ragam
bentuk dan sebarannya itu, sebenarnya menyangkut persoalan biologi dan geologi.
Binatang karang yang berbentuk terumbu karang pada umumnya mempunyai bentuk
kerangka yang majemuk. Sebuah polip akan tumbuh dengan jalan pembelahan
berulang kali hingga suatu kerangka akan dapat terdapat ratusan ribu polip.
Bila suatu polip telah tiumbuh memanjang dan membesar, maka akan dapat
terbentuk polip anak sebagai hasil pertunasan ke samping yang kemudian akan
tumbuh membesar pula, sedangkan di antaranya akan terbentuk selkat-sekat
melintang. Dengan proses ini maka masing masing polip akan terpisah oleh adanya
sekat-sekat kapur yang dihasilkannya. Proses pembentukan rangka ini serta
pertumbuhannya dapat diikuti bila karang batu itu dibelah dengan memerhatikan
sekat-sekat rangka melintang yang berturutan. Proses pembentukan koloni dengan
jalan pertunasan seperti ini disebut perbanyakan secara vegertatif. Disamping
itu juga karang berkembang biak secara generatif. Keturunannya yang sering
disebut planula yang merupakan larva dari karang.
Dari pengamatan didapat beberapa jenis bentuk karang
antara lain : karang massive yang tidak
bercabang dan karang branching yang bercabang dan ujungnya terdapat tunas
Karang branching merupakan karang yang mempunyai percabangan, hidup di perairan yang
dangkal. Sedangkan karang massive bentuknya seperti batu (tidak mempunyai
percabangan), hidup pada perairan yang dalam. Berdasarkan hasil pengamatan
praktikum yang kami lakukan, yang termasuk karang branching adalah Acropora secale, Pocilopora sp, hydnophora sp,
stylopora. Dan karang Massive yaitu Trachyphy llia sp.
a.
Acropora
secale
Acropora
secale, termasuk karang
branching, termasuk genus Acropora yang sangat mudah dikenal karena hampir
seluruh koloni bercabang dan berbentuk dendroit. Corallite sangat kecil, diameter hanya mencapai 2 mm. Pacillopora
sp, termasuk karang brancing dan
termasuk dalam genus Pacillopora. Mempunyai tipe koralit Dendroit yaitu bentuk
koloni ini hampir menyerupai pohon dimana dijumpai cabang-cabang dan ujung cabang
biasanya dijumpai calce utama.
b.
Pacillopora sp
Pacillopora sp, termasuk karang
brancing dan termasuk dalam genus Pacillopora.Mempunyai tipe koralit Dendroit
yaitu bentuk koloni ini hampir menyerupai pohon dimana dijumpai cabang-cabang
dan ujung cabang biasanya dijumpai calce utama.
c.
Hydnophora
sp
Hydnophora
sp, Bentuk
koloni selalu Hydnophoroid dan tak menentu, dapat berbentuk berbukit-bukit
ataupun rata dan juga bercabang-cabang.Septa berjumlah 8-14.Genus ini sangat
mudah dikenal.
d.
Stylopora
Stylopora sp,
koloni seperti seriatopora dan terasa
lebih padat (berat). Septa hanya terdiri dari satu fase (order) yang menjadi
satu pada bagian bawah dengan styliform
columella
4.2.5. Echinodermata
Bintang laut
(Asteroidea)
Bintang laut yang diamati yaitu Protoreaster
sp, Linckia sp, Pentagonaster sp. Biasanya
disebut bintang laut karena umumnya bentuknya seperti bintang dimana kebanyakan
spesies mempunyai 5 buah tangan.
Asteroidea ini
bentuknya memipih yang tidak menunjukkan batas jelas terhadap cakram pusat (central disk). Lengannya mula-mula lebar
di bagian pangkal dan kemudian meruncing pada bagian ujung. Warna pada Asteroidea
yang diamati ini kuning kotor dan bagian duri-durinya berwarna hitam. Pada bagian oral surface (bagian ventral) tampak adanya mulut yang
terletak di pusat central disk. Dari
mulut sampai ujung tangan terdapat lekukan yang memanjang. Pada lekukannya
terdapat 2 - 4 deret kaki atau parapodia
yang berfungsi sebagai alat penggerak dan merupakan bagian dari sistem
pembuluh. Pada bagian ini terdapat juga ambulakral
masing-masing tangan. Pada tepi lekukan terdapat duri-duri yang dapat
digerakkan untuk menutup lekukan. Pada tiap ujung Asteroidea terdapat sebuah bintik merah, terdapat juga large
conical spines yang membatasi sepanjang alur dan memutar pada mulut.
Position of light sensitive juga terdapat pada masing-masing ujung tangan,
yang terakhir terdapat pada oral surface terdapat sepit yang
mengelilingi beberapa spines organ
yang merupakan modifikasi spines untuk mencegah hewan, sering disebut pedicellariae.
Pada bagian aboral surface yang terletak pada
bagian dorsal terdapat madreporite,
yang terletak di antara dua buah sisi lengan yang merupakan bagian water
vascular system. Madreporite ini digunakan Asteroidea untuk menekan reseptor dengan menyampaikan informasi
kepada kaki tabung. Selain itu juga
terdapat anus yang terletak di tengah cakram bagian dorsal atau bagian yang agak sedikit ganjil, ini dikarenakan
letaknya yang sempit dan sulit ditemukan. Permukaan tubuh bagian ini banyak
terdapat duri-duri, tonjolan-tonjolan atau bintil-bintil dan dilapisi
epidermis.Pada bagian ini terdapat pula papulae yang timbul diantara ossicles.
Pengamatan terhadap morfologi bintang laut menunjukkan
bahwa dalam lekukan disebelah bawah lengan kelima cabang tubuh terlihat banyak
sekali kaki-kaki tabung yang
berbintil-bintil, bertonjolan dan tersusun dalam dua baris dalam setiap
lengannya, kaki tabung ini disebut dengan kaki ambulakral yang merupakan sistem gerak dari bintang laut, tiap kaki
tabung memiliki penghisap yang mungkin digunakan untuk memegang makanan.
Pengamatan terhadap bagian aboral dan oral menunjukkan bahwa bintang laut mempunyai anus dibagian
atas tubuh (oral) dan mulut terletak dibagian tengah-tengah bawah tubuh (aboral). Kebanyakan bintang laut merupakan pemakan daging, beberapa memakan mangsa
yang sangat kecil tetapi jenis lainnya memakan binatang yang cukup besar
seperti remis, mereka melakukannya
dengan cara membuka kedua bagian kulit remis, dengan menggunakan kaki tabung
yang kuat, disamping remis bintang
laut juga memangsa crustacea dan mollusca.
Bintang laut mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan
kembali lengan yang patah atau luka dengan catatan bagian tengah lempeng
tubuhnya masih selamat.
Saluran pencernaan terdiri atas
mulut, perut berhubungan dengan pangkal pilorik
caecum pada masing-masing tangan, usus dan anus. Asteroidea termasuk karnivora
dan memangsa berbagai avertebrata lain, polip
coelenterata, bahkan ikan. Beberapa jenis merupakan pemakan bingkai. Bintang laut
melakukan reproduksi aseksual dengan pembelahan, yang disebut fissiparity,
artinya membelah dengan jalan fission.
Asteroidea umumnya dioecious,
mempunyai 5 pasang gonade pada tiap tangan.
a.
Protoreaster
nodosus
Protoreaster nodosus, merupakan hewan-hewan bentik bahari yang dikenal
bintang laut. Hidupnya soliter
sampai kedalaman 400 m, makanan utamanya mollusca, bivalvia, dan bangkai serta tunas karang
muda. Termasuk
ordo Spinulosida, tidak ada
lempengan-lempengan marginal yang jelas, kaki tabung berpenghisap. Sisi aboralnya
tertutup duri-duri halus dan tidak mempunyai pediselaria.
b.
Linckia leavigata
Linckia leavigata merupakan ordo, Paxillosida mempunyai kaki tabung yang berpenghisap. Bentuknya
hampir sama dengan Luidia tetapi
lebih kecil ukurannya, anus terletak di tengah aboral.
c.
Pentagonaster sp
Pentagonaster sp termasuk
ordo, Valvatida termasuk hewan
primitif dan biasanya telah punah. Mempunyai ciri yang khas yaitu batas cakram
pusat dengan lengan tidak jelas.
Bulu babi (Echinoidea)
Spesies bulu babi (Echinoidea)
yang kami amati termasuk dalam genus Diadema, Abracia dan Echinimetra.
Bentuk bulu babi bulat atau pipih bundar, tidak bertangan, mempunyai duri-duri
yang panjang dan tajam yang dapat digerakkan, terbuat dari zat kapur dan
berbahaya. Diantara duri-duri tubuh terdapat pediselaria. Duri sebagai alat pertahanan karena duri mengandung
racun yang hanya dapat di netralisir dengan amonia.
Bulu babi hidup pada
substrat batu dan lumpur di daerah litoral
sampai kedalaman 5000 m, bergerak atau merayap dengan kaki tabung dan
duri-duri. Semua organ dalam pada bulu babi umumnya terletak dalam tempurung.
Gerakannya lambat, dengan menggunakan duri-duri ventral, jika merayap menggunakan kaki-kaki tabung. Fertilisasi
eksternal dengan larva Echinopluteus yang pelagik. Diadema merupakan golongan subkelas regularia, biasanya ukuran durinya sama panjang
kecuali bagian oral dan aboral yang berduri lebih pendek.
Alat
pencernaan makanannya hampir sama seperti teripang, Echinoidea terdiri dari : mulut, kerongkongan, perut dan anus. Pada
mulut terdapat lima buah gigi yang tajam dan kuat dari zat kapur. Belum
mempunyai alat pernafasan yang sempurna. Pengisapan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida melalui semacam insang berbentuk kantung-kantung bulat yang
terletak disekeliling mulut.
Sand dollar
Sand
dollar termasuk kelas Echinoidea yang
di amati dalam praktikum avertebrata air.Sand dollar merupakan hewan yang
termasuk phylum echinodermata, hewan ini mempunyai bebtuk tubuh yang cukup
simple, pada spesies Laganum laganum terdapat motif bunga pada bagian
aboral.Laganum depresis tidak memiliki motif.Warna tubuh hewan ini merah muda
pucat. Bagian tubuh hewan ini antara lain petal, mouth, ossieless, dan oral
surface. Dolar pasir mempunyai kaki tabung seperti bulu babi.Tubuh dolar pasir
berbentuk pipih dan seperti cakram (Cambel, 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar