Get me outta here!

Selasa, 19 November 2013

Kegagalan Budidaya Ikan Mas


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya. Di Indonesia, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni Kancra, Tikeu, Tombro, Raja, Rayo, Ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya. Ikan karper sebagai ikan konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yakni ras ikan karper bersisik penuh dan ras ikan karper bersisik sedikit. Menurut Rudiyanti (2009), bahwa ikan mas merupakan salah satu ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis penting, sehingga ikan ini banyak dibudidayakan. Selain dipelihara dalam kolam-kolam tertentu, ikan mas sering dipelihara di sawah bersama-sama dengan tanaman padi.
Budidaya pembesaran ikan emas memiliki potensi yang sangat bai, tetapi dalam penanganan benih harus diperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup dari ikan mas sendiri. Menurut Gomes (2006) dalam Saepullah, dkk (2013), bahwa dalam kepadatan ikan yang rendah berdampak pada pertumbuhan yang baik dantingginya tingkat kelangsungan hidup tetapi produksi per area rendah, sedangkan menurut islam (2006) dalam Saepullah, dkk (2013), bahwa kepadatan ikan yang tinggi berdampak pada rendahnya pertumbuhandan meningkatnya stres pada ikan, selain itu tingginya interaksi sosial pada ikan akanmenimbulkan heterogenitas ukuran ikan. Kepadatan ikan yang tepat akan meningkatkan total produksi dan biaya produksi per unit menjadi.

2.2 Rumusan Masalah
Rumusan maslah dalam penulisan makalh ini adalah:
1.      Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan budidaya ikan mas (cyprinus carpio)?
2.      Bagaimana cara penanggulangan faktor penyebab kegagalan budidaya ikan mas (cyprinus carpio)?


2.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah adalah:
1.      Mengetahui faktor penyebab kegagalan budidaya ikan mas (cyprinus carpio).
2.      Mengetahui solusi penanganan terhadap faktor-faktor penyebab kegagalan budidaya ikan mas (cyprinus carpio)




























BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Budidaya Ikan Mas (cyprinus carpio).
2.1.1        Kualitas air
Kualitas air adalah kondisi kalitatif air yang diukur dan atau di uji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode kualitas air dapat dinyatakan dengan parameter kualitas air. Parameter ini meliputi parameter fisik, kimia, dan mikrobiologis (Masduqi, 2009). Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna). Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemaliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kondisi air tetap dalam kondisi alamiahnya.
Pemeliharaan ikan yang dilakukan dalam praktikum finfish menunjukkan bahwa adanya penurunan kualitas air yang terjadi pada minggu pertama. Hal ini dibuktikan dengan kekeruhan yang terjadi pada air yang ada dalam wadah budidaya karena tidak dilakukannya penyiponan yang teratur sehingga membuat kandungan amonia yang ada dalam wadah bertambah yang diakibatkan oleh adanya penimbunan makanan dan timbunan hasil sekresi. Selain itu ketinggian air yang minimum juga menyebabkan terjadinya kematian karena ikan tidak memiliki ruang yang cukup untuk bergerak. Menurut Andayani(2005) dalam Saepullah, dkk (2013), bahwa , sumber amonia dalam air kolam adalah eksresi amonia oleh  ikan dan crustacea. Jumlah amonia yang dieksresikan oleh ikan bisa diestimasikan dari penggunaan protei netto( Pertambahan protein pakan- protein ikan) dan protein prosentase dalam pakan dengan rumus :
Amonia – Nitrogen (g/kg pakan) = (1-0- NPU)(protein+6,25)(1000)
Keterangan :  
NPU : Net protein Utilization /penggunaan protein netto
Protein : protein dalam pakan
6,25 : Rati rata-rata dari jumlah nitrogen.
Menurut O-fish (2010), ada lima syarat utama kualitas air yang baik untuk kehidupan ikan :
1.      Rendah kadar amonia dan nitrit
2.      Bersih secara kimiawi
3.      Memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang memadai
4.      Rendah kadar cemaran organik
5.      Stabil
Apabila persyaratan tersebut diatas dapat dijaga dan dipelihara dengan baik, maka ikan yang dipelihara mampu memelihara dirinya sendiri, terbebas dari berbagai penyakit, dan dapat berkembang biak dengan baik.

2.1.2        Pakan
Pakan merupakan salah satu faktor yang penting dalam kegiatan budidaya yang baik. Pakan merupaka suatu hal yang tercipta karena adanya kebutuhan dari kultivan budidaya agar bisa tumbuh dengan maksimal.  Pakan sendiri terbagi ats dua jenis yaitu pakan alami dan pajkan buatan. Pakan alami merupakan pakan yang tersedia oleh alam untuk langsung dimanfaatkan oleh kultivan, sedangakn pakan buatan adalah pakan hasil dari rekayasa manusia untuk memenuhi kebutuhan pakan dari kultivan sesuai kebutuhan. Menurut Anggraeni (2013), bahwa pakan buatan adalah makanan ikan yang dibuat dari campuran bahan-bahan alami dan atau bahan olahan yang selanjutnya dilakukan proses pengolahan serta dibuat dalam bentuk tertentu sehingga tercipta daya tarik (merangsang) ikan untuk memakannya dengan mudah dan lahap. Pakan pelet komersial yang digunakan mengandung yaitu 33% protein, 5% lemak, karbohidrat 6% .
Pakan memiliki peranan penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Oleh sebab itu nutrisi yang terkandung dalam pakan harus benar-benar terkontrol dan memenuhi kebutuhan dari ikan tersebut. Pemberian pakan yang sesuai akan menghindarkan ikan dari berbagai serangan penyakit, kususnya penyakit nutrisi. Penyakit nutrisi ini biasanya menyerang ikan yang hanya diberi pakan sembarangan tanpa memperhitungkan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan pemberian pakan dengan kadar lemak tinggi juga menyebabkan difisiensi thiamin (Vitamin B1). Penyakit nutrisi dapat dihindari dengan pemberian kombinasi pakan alami dan pakan buatan dengan komposisi yang lengkap.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah kualitas pakan yang diberikan. Pakan yang sudah busuk atau pakan buatan yang kadaluarsa (tengik/berjamur) dapat menyebabkan ikan menjadi sakit.
Pemberian pakan yang dilakukan dalam perlakuan budidaya untuk benih ikan mas yang dilakukan hanya dilakukan sebanyak 2 kali sehari dengan dosis sebanyak 3% dari berat tubuh. Hal tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan benih ikan mas yang memiliki kebiasaan makan lebih dari 2 kali dalam sehari. Selain itu juga dikarenakan ukuran dari pakan untuk benih ikan mas sendiri yang terlalu besar untuk bukaan mulut benih ikan mas tersebut sehingga harus dilakukan adanya penggerusan terhadap pakan yang akan diberikan. Dengan adanya proses penggerusan tersebut menyebabkan adanaya perubahan daya apung yang terjadi yaitu yang terlihat dengan pakan yang langsung tenggelam apabila diberikan kepada kultivan atau dengan kata lain tidak memiliki daya apung. Hal tersebut diperkuat oleh  Saepullah, dkk (2013),  bahwa apabila benih belum mencapai ukuran 100 gram, maka benih diberi pakan pelet 2 mm sebanyak 3 kali bobot total benih yang diberikan 4 kali sehari selama 3 minggu.
Adapun bentuk dan ukuran pakan setiap ikan memiliki ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan bukaan mulut dari ikan tersebut. Adapun beberapa bentuk pakan yang dikenal antara lain emulsi, tepung, remah dan pellet.
a. Emulsi
emulsi merupakan bentuk pakan tambahan untuk benih umur 5 – 21 hari. Bahan dari pakan ini terbuat dari kuning telur ayam dan tepung kedelai dengan perbandingan 1 : 1 serta ditambah vitamin 1% (vitamin bisa dibeli di apotek)
cara pembuatan larutkan kuning telur ayam rebus dalam 200 ml air matang yang ditambah dengan 40 g tepung kedelai halus, 5 g tepung sagu (sebagai perekat ), dan 1 g vitamin.campuran bahan-bahan tersebut di atas diaduk rata sambil di panaskan sampai terbentuk emulsi. Pakan buatan itu cukup untuk benih seberat kira-kira 1 kg yang diberikan 6-8 kali sehari selama kira-kira 5 hari.pakan ini di berikan dengan cara disemprotkan merata di atas permukaan air.
Pakan berbentuk emulsi tidak boleh disimpan di udara terbuka lebih dari 10 jam. Sebaiknya emulsi ini di simpan dalam lemari es atau dengan membuatnya setiap akan memberi pakan.
b. Tepung Dan Remah
tepung merupakan pakan tambahan benih ikan yang berumur antara 21-80 hari.jenis pakan buatan ini terdiri dari tepung halus untulk benih yang berumur 40-80 hari.pakan buatan yang berupa tepung ini terbuat dari pellet yang di giling halus dan di ayak.benih yang berumur antar 80-120 hari tidak di beri pakan berupa tepung lagi tetapi berupa remah.pemah merupakan pecahan pellet kering.
c. Pellet
pellet adalah pakan tambahan yang di cetak dalam bentuk butiran sebesar pil dan diberikan untuk ikan dalam tahap pembesaran formulasi pellet ada bermacam-macam tergantung dari bahan dasarnya berikut ini adalah salah satu contoh formulasi pellet.
Tepung ikan……………..50%
Tepung kedelai……………30%
Tepung terigu……………..13%
Kuning telur……………….5%
Premix……………………..2%
2.2  Solusi Penanganan Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Budidaya ikan mas (cyprinus carpio).
2.2.1        Pemeliharaan Kualitas Air
Kualitas air didefinisikan sebagai kesesuaian air untuk kelansunggan hidup dan pertumbuhan organisme air. Sifat biologi air terdiri dari dua parameter, pokok yaitu jenis dan jumlah hewan yang hidup. Sedangkan sifat kimia terdiri dari lima parameter pokok, yaitu pH, oksigen (O2), karbondioksida (CO2), alkalinitas dan amoniak (NH3). Untuk memeriksa kualitas air, sebaiknya minta bantuan balai penelitian, peguruan tinggi atau instansi terkait lainnya. Menurut Saepullah, dkk (2013). bahwa beberapa parameter kualitas air yang baik untuk budidaya ikan mas : suhu air 25 – 30 O C, warna hijau kecoklatan, kekeruhan 20 – 40 cm oleh plankton, oksigen minimal 4 mg/l, karbondioksida maksimal 25 mg/l, pH 6,5 – 7,5, amoniak maksimal 0,1 mg/l, dan alkalinitas 50 – 30 mg/l.
Pemeliharaan kualitas air dalam wadah budidaya yang dilakukan praktikum dapat dilakukan dengan cara melakukan penyifonan yang teratur untuk mengurangi adanya timbunan pakan yang tidak dimanfaatkan oleh ikan serta mengurangi kandungan amonia yang terkandung dikarenakan adanya penimbunan hasil sekresi dari ikan yang berupa feses. Dengan perlakuan penyifonan secara teratur dalam sehari satu kali dan pada waktu yang sama dikarenakan ikan mas gampang stress apabila terdapat gangguan yang berasal dari luar wadah budidaya.
2.2.2        Penanganan Pakan
Pakan adalah hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan budidaya agar bisa mendapatkan hasil  yang optimal dengan pakan yang efektif dan efisien untuk ikan. Pakan yang diberikan untuk ikan mas juga harus bebas dari jamur, penyakit serta juga harus benar dalam penyimpanan. Menurut Anggraeni (2013) bahwa Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan ikan air tawar yang banyak dibudidayakan. Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan. Kandungan gizi untuk ikan mas yaitu 16% protein, 2% lemak, 1% karbohidrat.
Ukuran serta banyaknya pemberian pakan untuk  benih ikan mas juga harus disesuaikan dengan bukaan mulut serta kebutuhan dari ikan mas tersebut, selain itu juga untuk daya apung pakan harus diperhatikan dan disesuaikan dengan pakan-pakan benih yang jenis terapung dikarenakan dengan penggerusan pada pakan akan mengakibatkan pakan kehilangan daya apung, sementara ikan mas yang dipelihara memiliki respon yang lambat terhadap pakan yang diberikan. Menurut Saepullah, dkk (2013),  bahwa apabila benih belum mencapai ukuran 100 gram, maka benih diberi pakan pelet 2 mm sebanyak 3 kali bobot total benih yang diberikan 4 kali sehari selama 3 minggu.







BAB III
KESIMPULAN
            Kesimpulan yang didapatkan dalam pembuatan makalah “Penyebab Kegagalan Budidaya Ikan Mas (Cyprinus Carpio) dan Solusi Penanganan” adalah sebagai berikut:
1.      Kegagalan budidaya ikan mas  (Cyprinus Carpio) yang dilakukan dikarenakan terjadinya penurunan kualitas air yang terjadi serta tidak sesuainya ukuran, kualitas, dan banyaknya pemberian pakan dalam sehari.
2.      Solusi penanganan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan yaitu dengan menjaga kualitas air agar lebih stabil dengan melakukan penyifonan secara teratur dan juga memperbaiki pakan agar sesuai dengan kebutuhan ikan.

1 komentar:

  1. Saya Angga Widhi Atmoko petani ikan mas konsumsi dari Cijambe, Subang, Jawa Barat. Sudah berjalan dari tahun 2012. Dengan panen 2ton/minggu. Menyediakan ikan mas konsumsi segala ukuran (6ekor/kg. 4ekor/kg. 2ekor/kg) harga mengikuti harga pasar. Bisa langsung survey ketempat budidaya untuk negoisasi.
    "Welcome to survey and view fish farming"

    Harga: Rp 23.000 (masih bisa nego)
    Stok: 2ton/minggu
    stok sampai 6ton/bulan
    Pemesanan minimal 5kwintal,
    harga di atas belum termasuk ongkos kirim. ongkos kirim bisa disesuaikan dengan tempat pengiriman


    Bagi rekan- rekan yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai komoditi yang ditawarkan, silahkan hubungi kami.
    Melayani seluruh indonesia.
    Angga Widhi Atmoko
    081213324358
    085785886724
    angga.widhi19@gmail.com

    Terima kasih

    BalasHapus