Get me outta here!

Jumat, 20 Desember 2013

Review Jurnal TI Tugas UAS


JURNAL REVIEW
SELEKSI LOKASI PENGEMBANGAN BUDIDAYA DALAM KERAMBA JARING
APUNG (KJA) BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN KUALITAS AIR DI
PERAIRAN PANTAI TIMUR KABUPATEN BANGKA TENGAH
Junaidi M. Affan
Jurusan Budidaya Perairan, Gedung Koordinatorat Kelautan dan Perikanan
Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh
2011
Oleh:
Imam Bahruddin
26010212140083

 Kegiatan budidaya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar akan hasil-hasil perikanan selain dari kegiatan penangkapan. Faktor lingkungan meliputi kedalaman, kecerahan dan kecepatan arus serta faktor  kualitas perairan yaitu suhu, salinitas, pH, dan oksigen terlarut merupakan pembatas dalam memilih lokasi agar keberhasilan usaha budidaya tercapai.
Perairan pantai timur Kabupaten Bangka memiliki sumberdaya laut yang cukup untuk menciptakan sumber alternatif mata pencaharian bagi penduduknya. Teknologi sisteminformasi geografi (SIG) dapat digunakan untuk menentukan lokasi tersebut  berdasarkan pengukuran parameter fisika dan kimia perairan dengan metode interpolasi parameter oseanografi hasil pengukuran di stasiun yang telah ditetapkan secara acak dan sistematis.

TUJUAN à Untuk menentukan luasan danmemilihlokasi yang tepat untuk usaha budidaya kerapu di perairan Bangka Tengah sebagai upaya menciptakan usaha alternatif bagi masyarakat.
METODE à Data kualitas perairan dikumpulkan dari pengukuran pada titik-titik stasiun yang mewakili lokasi pengamatan, untuk menganalisa secara spasial, titik-titik tersebut terlebih dahulu dilakukan interpolosi. Dari hasil pengukuran dan analisis sampel air pada masing-masing stasiun, selanjutnya dengan menggunakan software Arc View 3.2 pada menu image analysis dilakukan interpolasi dengan metode IDW hingga menghasilkan layer data spasial masing-masing parameter kualitas perairan
HASIL
Berdasarkan penelitian dari 7 stasiun pada tahun 2009 menunjukkan nilai kisaran parameter yaitu kedalaman laut 7-18 m, kecerahan 4,61-5,54 m, kecepatan arus 7,3 - 33,5 cm/dt, suhu 29,26-29,38 oC, salinitas 32,61-32,74 ppt, pH 7,95-8,20 dan konsentrasi oksigen terlarut 3,51-4,67 mg/l.
1.      Kesesuaian berdasarkan faktor lingkungan
Berdasarkan faktor lingkungan didapatkan bahwa untuk budidaya ikan dalam KJA masih sesuai dilakukan di perairan timur Bangka Tengah, hal ini ditunjukkan dari hasil pemetaan berada dalamkategori sangat layak (22,46 %), layak (73,79 %) dan kategori cukup layak (layak bersyarat) 3,75 % serta tidak terdapat lokasi yang tidak layak.
2.      Kesesuaian berdasarkan faktor kualitas air
Secara umum, gabungan parameter faktor kualitas air, didapatkan peta kelayakan seluruh lokasi penelitian berada dalam kategori sangat sesuai (100 %) untuk budidaya ikan dalam KJA. Secara umum, konsentrasi zat hara diatas sangat sesuai untuk budidaya laut
3.      Kesesuaian berdasarkan komoditas Ikan kerapu
Berdasarkan hasil pemetaan kelayakan lokasi penelitian untuk pengembangan usaha budidaya laut didapatkan lokasi sangat layak dan layak berdasarkan gabungan faktor lingkungan dan semua lokasi sangat layak berdasarkan gabungan faktor kualitas air. Hasil gabungan kedua faktor ini menunjukkan bahwa hampir semua lokasi lokasi sangat layak untuk kembangkan budidaya ikan kerapu dalam keramba jaring apung.
Hasil pemetaan menunjukkan hampir semua wilayah kajian termasuk dalam kategori sesuai, namun berdasarkan pertimbangan aspek fisik lokasi dan keterjangkau, maka direkomendasikan lokasi budidaya seluas 1.626 ha disekitar pulau Ketawai dan seluas 7.000 ha disekitar Pulau Panjang dan Pulau Bujur.

KESIMPULAN
Kegiatan budidaya laut yang dapat dilakukan di perairan timur Kabupaten Bangka Tengah, seperti kerapu, rumput laut jenis Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinasum serta tiram mutiara jenis Pinctada maxima berdasarkan pemetaan kelayakaan menunjukkan terdapat luasan yang sangat luas untuk pengembangan budidaya, namun hasil verifikasi lapangan dan pertimbangan aspek fisik lokasi serta keterjangkauan, disarankan lokasi pengembangan budidaya laut dilakukan disekitar pulau Ketawai 1.626 ha dan disekitar Pulau Panjang dan Pulau Bujur seluas 7.000 ha.

KOMENTAR
Dengan adanya bantuan teknologi sisteminformasi geografi (SIG) yang digunakan untuk menentukan lokasi budidaya berdasarkan pengukuran parameter fisika dan kimia perairan  maka dapat lebih menunjang keberhasilan budidaya dengan penentuan lokasi yang sesuai dengan kebutuhan daripada kultivan yang dibudidayakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar