JURNAL
REVIEW
SELEKSI
LOKASI PENGEMBANGAN BUDIDAYA DALAM KERAMBA JARING
APUNG
(KJA) BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN KUALITAS AIR DI
PERAIRAN
PANTAI TIMUR KABUPATEN BANGKA TENGAH
Junaidi
M. Affan
Jurusan Budidaya Perairan, Gedung
Koordinatorat Kelautan dan Perikanan
Universitas Syiah Kuala, Darussalam
Banda Aceh
2011
E-mail:
junaidi_jik@yahoo.com
Oleh:
Imam
Bahruddin
26010212140083
Kegiatan budidaya merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar akan hasil-hasil perikanan selain
dari kegiatan penangkapan. Faktor lingkungan meliputi kedalaman, kecerahan dan kecepatan
arus serta faktor kualitas perairan
yaitu suhu, salinitas, pH, dan oksigen terlarut merupakan pembatas dalam memilih lokasi agar keberhasilan usaha
budidaya tercapai.
Perairan
pantai timur Kabupaten Bangka memiliki
sumberdaya
laut yang cukup untuk menciptakan sumber alternatif mata pencaharian bagi
penduduknya. Teknologi sisteminformasi geografi (SIG) dapat digunakan untuk menentukan
lokasi tersebut berdasarkan pengukuran
parameter fisika dan kimia perairan dengan metode interpolasi parameter oseanografi
hasil pengukuran di stasiun yang telah ditetapkan secara acak dan sistematis.
TUJUAN à Untuk menentukan luasan
danmemilihlokasi yang tepat untuk usaha budidaya kerapu di perairan Bangka
Tengah sebagai upaya menciptakan usaha alternatif bagi masyarakat.
METODE à
Data kualitas perairan dikumpulkan dari pengukuran pada titik-titik stasiun
yang mewakili lokasi pengamatan, untuk menganalisa secara spasial, titik-titik
tersebut terlebih dahulu dilakukan interpolosi. Dari hasil pengukuran dan
analisis sampel air pada masing-masing stasiun, selanjutnya dengan menggunakan software
Arc View 3.2 pada menu image analysis dilakukan interpolasi dengan
metode IDW hingga menghasilkan layer data spasial masing-masing parameter
kualitas perairan
HASIL
Berdasarkan
penelitian dari 7 stasiun pada tahun 2009 menunjukkan nilai kisaran parameter yaitu
kedalaman laut 7-18 m, kecerahan 4,61-5,54 m, kecepatan arus 7,3 - 33,5 cm/dt,
suhu 29,26-29,38 oC, salinitas 32,61-32,74 ppt, pH 7,95-8,20 dan konsentrasi
oksigen terlarut 3,51-4,67 mg/l.
1.
Kesesuaian berdasarkan faktor lingkungan
Berdasarkan faktor lingkungan
didapatkan bahwa untuk budidaya ikan dalam KJA masih sesuai dilakukan di
perairan timur Bangka Tengah, hal ini ditunjukkan dari hasil pemetaan berada
dalamkategori sangat layak (22,46 %), layak (73,79 %) dan kategori cukup layak
(layak bersyarat) 3,75 % serta tidak terdapat lokasi yang tidak layak.
2.
Kesesuaian berdasarkan faktor kualitas air
Secara umum, gabungan parameter
faktor kualitas air, didapatkan peta kelayakan seluruh lokasi penelitian berada
dalam kategori sangat sesuai (100 %) untuk budidaya ikan dalam KJA. Secara
umum, konsentrasi zat hara diatas sangat sesuai untuk budidaya laut
3.
Kesesuaian berdasarkan komoditas Ikan kerapu
Berdasarkan hasil pemetaan
kelayakan lokasi penelitian untuk pengembangan usaha budidaya laut didapatkan
lokasi sangat layak dan layak berdasarkan gabungan faktor lingkungan dan semua lokasi
sangat layak berdasarkan gabungan faktor kualitas air. Hasil gabungan kedua
faktor ini menunjukkan bahwa hampir semua lokasi lokasi sangat layak untuk
kembangkan budidaya ikan kerapu dalam keramba jaring apung.
Hasil pemetaan menunjukkan hampir
semua wilayah kajian termasuk dalam kategori sesuai, namun berdasarkan
pertimbangan aspek fisik lokasi dan keterjangkau, maka direkomendasikan lokasi budidaya
seluas 1.626 ha disekitar pulau Ketawai dan seluas 7.000 ha disekitar Pulau Panjang
dan Pulau Bujur.
KESIMPULAN
Kegiatan
budidaya laut yang dapat dilakukan di perairan timur Kabupaten Bangka Tengah,
seperti kerapu, rumput laut jenis Eucheuma cottonii dan Eucheuma
spinasum serta tiram mutiara jenis Pinctada maxima berdasarkan pemetaan
kelayakaan menunjukkan terdapat luasan yang sangat luas untuk pengembangan budidaya,
namun hasil verifikasi lapangan dan pertimbangan aspek fisik lokasi serta
keterjangkauan, disarankan lokasi pengembangan budidaya laut dilakukan disekitar
pulau Ketawai 1.626 ha dan disekitar Pulau Panjang dan Pulau Bujur seluas 7.000
ha.
KOMENTAR
Dengan adanya bantuan teknologi sisteminformasi geografi (SIG) yang digunakan untuk menentukan lokasi budidaya berdasarkan pengukuran parameter fisika dan kimia perairan maka dapat lebih menunjang keberhasilan budidaya dengan penentuan lokasi yang sesuai dengan kebutuhan daripada kultivan yang dibudidayakan.
KOMENTAR
Dengan adanya bantuan teknologi sisteminformasi geografi (SIG) yang digunakan untuk menentukan lokasi budidaya berdasarkan pengukuran parameter fisika dan kimia perairan maka dapat lebih menunjang keberhasilan budidaya dengan penentuan lokasi yang sesuai dengan kebutuhan daripada kultivan yang dibudidayakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar